24.8 C
Yogyakarta
Monday, December 23, 2024
spot_img

Senin bersama Ayah

Ayah dan Aku,

di kebun pada senin itu

di antara nafas yang terengah-engah

dan rokok yang terulur di bibirnya

Dia masih bisa tersenyum

 

Di antara lelah dan diamnya

Dia mengajarkan Aku arti tanggung jawab

tanggung jawab yang tak pernah mengeluh

meski hidupnya penuh pengorbanan

Banting tulang untuk memenuhi segala kebutuhan ku

lalu, apakah Aku tega membiarkannya sendiri saat dewasa nanti?

 

Ya, Dia adalah Ayahku

lelaki hebat yang Tuhan kirimkan untukku

Tak ada yang bisa menandinginya

selalu jadi yang terbaik dalam hidupku

dan dia adalah pahlawan sejati

 

Terbentuk dari keringat yang menetes di pelipis

tulangnya tumbuh kuat

hati yang tak pernah lemah

Ayah, terima kasih

 

Ayah

ketika Aku bersedih

engkau memberi kebahagiaan

Ketika Aku tak bersyukur

cerita masa kecilmu mengingatkanku untuk bersyukur

Bukan kelemahan yang Aku lihat

tapi kelembutan hatimu

sebuah cermin kehidupan bagiku

 

Ayah

jika ada alasan mengapa Aku kini kuat dan tangguh

semuanya karena Engkau

dari kata-kata sakral yang Kau balut dengan amarah

dan doa-doa yang Kau ucapkan di hari-hari luang

 

Ayah

ingin rasanya Aku bersimpuh di pangkuanmu

tak ingin bersedih di hadapanmu

hanya ingin mengucapkan terima kasih

dan meringkuk seperti saat Aku kecil dulu

Related Articles

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru