Bagaimana bisa engkau layaknya senja, Rohmah?
Tenggelamnya kunikmati namun hangatnya abadi menyelimuti
Manakala dingin malam menelusup hingga lubuk hati
Maka terbitmulah yang kunanti
Bayangmu telah menyanderaku
Dibuai lamun dan tenggelam dalam sorot matamu
namun mata itu lama tak bersapa rindu
Sebab rindu ini telah menjelma seperangkat teka-teki
dari berbagai definisi
Mana yang lebih berat?
Memelukmu pada udara sebab terpaut jarak dan waktu
atau piatu Palestina yang terlepas dari pelukan seorang ibu?
Maka cintai aku tanpa syarat, Rohmah
sebagaimana hujan tanpa pamrih meminta balas dari tanah
yang telah mengguyur dan menjadikannya subur