Ushuliyyah.com—Pesta Konfrensi Cabang (Konferencab) Yogyakarta telah usai, setelah dinamika konferensi yang bisa dikatakan sangat lamban dalam proses pelaksanaanya. Sekitar satu bulan acara konferensi dilaksana, terhitung sejak tanggal 8 Juli 2025 pada pengambilan formulir pendaftaran kandidat dan berakhir final pada tanggal 13 Agustus 2025 dengan kandidat terpilih Isra Boy sebagai Formateur Ketua Umum HmI Cabang Yogyakarta periode 2025-2026.
Setelah dideklarasikan dalam akun media Instagram @Official HMI Cabang Yogyakarta pada tanggal 13 Agustus 2025, PR baru untuk Cabang Yogyakarta, yaitu pembentukan pengurus Cabang sekaligus pengesahan atau pelantikan pengurus baru periode 2025-2026. Sayangnya, sampai awal bulan Desember 2025 pelantikan tak kunjung direalisasikan. Bahkan mungkin banyak kader Yogyakarta yang merasa kebingungan dan menanyakan eksisktensi Himpunan—Cabang Yogyakarta.
Pada tanggal 8 Desember 2025 bertepatan dengan pelantikan Koordinator Komisariat (Korkom) HmI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Reporter Lembaga Pers Mahasiswa Islam Ushuliyyah menemui dan mewawancarai Ketua Umum Cabang Isra Boy yang ikut serta menghadiri acara tersebut. Isra Boy mengklarifikasi jalannya organisai yang dinahkodainya (Himpunan mahasiswa Islam Cabang Yogykarta).
Apa visi dari Formateur terpilih periode 2025-2026?
Sebelumnya, visi saya adalah merekontruksi HmI Cabang Yogyakarta sebagai Cabang yang kolaboratif, kritis, berdaya saing dalam mencapai tujuan HmI.
Ada beberapa kader Jogja yang merasakan keganjilan (bertanya-tanya), kenapa pelantikan Cabang tidak cepat direalisasikan?
Berkaitan dengan pelantikan Cabang itu, karena ada beberapa hal. Yang pertama, saya mencoba mengakomodir semua temen-temen komisariat (Cabang Jogja), maka saya untuk memposisikan semua itu harus memposisikan dengan pas (tepat), sesuai dengan bidang masing-masing dan kemampuannya masing-masing, itu yang pertama.
Yang kedua, berkaitan dengan rapat harian PB—Pengurus Besar HmI di Jakarta, yang hampir satu bulan ini (November-Desember) ada agenda, makanya belum rapat harian. Alhamdulillah tadi malam (tanggal 7 Desember 2025) sudah rapat harian dan sudah diketuk (palu) pengesahan Surat Keputusan (SK), nah sebentar lagi pelantikan setelah SK diberikan, pelantikan dijalankan.
Apa rancangan arah gerak Himpunan di periode sekarang (2025-2026)?
Arah gerak itu, karena saya mengikuti visi dan misi, arah gerak saya itu lebih banyak kepada metode pemerdayaan. Jadi saya menurunkan visi itu pada konsep arah gerak, yaitu kolaborasi kritis dan strategis. Menaruh kritis di awal dan strategis sebagai metode pemerdayaan
Apa target dari rancangan itu?
Target dari rancangan itu, karena konsepnya adalah menggunakan pemerdayaan, maka sebisa mungkin semua temen-temen komisariat, kader-kader HmI di Cabang Yogyakarta ketika mempunyai kemampuan masing-masing sebagai kemampuan basic skill masing-masing agar diberdayakan, misalnya mengikuti lomba-lomba dalam bidang tertentu sesuai dengan basic-nya. Kemudian mengikuti magang misalnya di lembaga-lembaga yang punya keterkaitan dengan basic di setiap kader.
Bagaimana mengetahui basic-basic kader itu? ‘kan Cabang Jogja banyak kadernya.
Untuk menegtahui basic-basic itu paling tidak kan ada rapat sebelum rapat kerja (raker) itu ada rapat pimpinan untuk berdiskusi dengan teman-teman komisariat. Misalnya ada dari (komisariat) Ushuluddin atau dari (komisariat) Syari’ah dan Hukum, berarti basic-nya kan hukum. Jadi berdiskusi dengan temen-temen komisariat, kalau (komisariat) FEBI berarti kan temen-temen ekonomi.
Bagaimana untuk komisariat yang tidak mewakili fakultasnya seperti UIN ini, misalnya komisariat APMD? Bagaimana untuk menentukan arahannya?
Kalau APMD itukan soal pemerintahan desa, pemikir soal pemerintahan desa yang mana di Cabang (HmI) itu ada bidang Partisipasi Pembangunan Daerah, nah ada sangkut-pautnya. Karena di bidang Partisipasi Pembangunan Daerah berarti di lembaga eksternal, karena menggunakan kolaborasi kritis dan strategis, lembaga strategisnya di lembaga eksternal, lembaga pemerintahan misalnya atau bisa di lembaga lain yang berkaitan dengan basic keilmuan temen-temen.
Bagaimana kesan atau pendapat Anda dan pengurus Cabang lainnya mengenai pelantikan LAPMI Sinergi yang mana mendahului pelantikan pengurus Cabang?
Kalau saya melihat ini bukan suatu hal yang problem, karena saya melihat ini sebagai hal yang diutamakan katanya ‘kan. Maka sebisa mungkin, kalau misalnya itu menjadi kebutuhan untuk dilakukan, maka itu dilakukan.
Karena ini struktur hierrki, yang menjadi soal adalah kita melihat bahwa pelantikan LAPMI Sinergi duluan karena ingin menandingi Cabang misalnya, itu yang menjadi soal. Tapi kalau kita ingin supaya pengaderan itu jalan, ee di LAPMI Sinergi, ya maka silahkan, ya monggo.
Â
Selama ini dugaan dari Anda sebagai ketum Cabang mengenai itu (pelantikan LAPMI)? Apakah merasa tersaingi atau ada optimis terhadap pelantikan itu?
Saya optimis, karena ada beberapa temen-temen (LAPMI) bertanya, bagaimana kita melakukan pelantikan duluan? Saya suruh pelantikan saja. Bahkan temen-temen komisariat saya pun demikian.
Bagaimana Surat Keputusan (SK) dari cabang, apakah aman?
Surat Keputusan (SK) dari Cabang sudah diketuk (palu) berarti sudah aman. Sudah disahkan di PB tadi malam (7 Desember 2025).
Mungkin ini pertanyaan terakhir dari kawan-kawan Pers, ketum sekarang lagi baca buku apa? (pertanyaan bonus)
Pekan ini saya baca buku Membongkar Rezim Kepastian: Pemikiran Kritis Post-Struturalis karya Haryatmoko, jadi ada tiga buku yang saya baca, yang pertama karya Haryatmoko tadi. Yang kedua, Jacques Derrida (Penulis dan Filsuf Prancis) ada saya bawa itu di dalam tas, dan yang ketiga itu yang disebut Prof. Almakin tadi (waktu stadium generale pelantikan Korkom), buku Pergolakan Pemikiran Islam karya Ahmad Wahib. Nah, saya bawa semua di tas.
Reporter: Dannis Muhammad
Redaktur: Raihan Ikmal Yusuf


